Lamborghini Huracán LP 610-4 t
"Perjalanan malam membuatku bertahan dalam singgasana diamku, tertoreh cerita indah laksana 1001 malam. Dan kumenggapai semua itu tanpa batas. Melayang melanglang buana mengitari gunung, lewati samudara luas dan pulau biru. Hingga ku tersadar dan terpekur di sajadah malamku. Lelah menghampiri disekujur raga. Kutahu dia tetap ada walau hanya setetes air. Laluku trus lewati negeri langit antah berantah, sesekali kusandarkan lelah dikerumunan ramai yang hingar bingar meracuni benakku. Hingga sayup kudengar lantunan suci di malam mulia sepi. Tak berujung tak berbatas dalam samudra malam
"Puisi bak awan hitam. Aku laksana bulan tersembunyi belakang selubungnya. Usah kau panggil awan nan hitam. Bulan bersinar di angkasa(Jalaluddin Rumi)
"Jika Engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka, maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan. Begitulah caranya! Jika engkau hanya mampu merangkak, maka merangkaklah kepada-Nya! Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk, maka tetaplah persembahkan doamu yang kering, munafik dan tanpa keyakinan, karena Tuhan, dengan rahmat-Nya akan tetap menerima mata uang palsumu! Jika engkau masih mempunyai seratus keraguan mengenai Tuhan, maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja. Begitulah caranya, wahai pejalan! Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji, ayolah datang, dan datanglah lagi! Karena Tuhan telah berfirman : 'Ketika engkau melambung ke angkasa ataupun terpuruk kedalam jurang, ingatlah kepada-Ku, karena Akulah jalan itu'.(Jalaluddin Rumi)
"Jika saja bukan karena keridhaan-Mu, apa yang dapat dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini dengan cinta-Mu?(Jalaluddin Rumi)
"Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata, kusimpan kasih-Mu dalam dada. Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu, segera saja bakarlah aku.(Jalaluddin Rumi)
"Meskipun aku tinggal tersembunyi dam tidak bicara, dihadirat Kasih, aku jelas nyata. Aku bagai benih dibawah tanah, aku menanti tanda musim semi. Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi. Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.(Jalaluddin Rumi)
"Seperti bentuk dalam sebuah cermin, kuikuti Wajah itu. Tuhan menampakkan dan menyembunyikan sifat-sifat-Nya. Tatkala Tuhan tertawa, maka akupun tertawa. Dan manakala Tuhan gelisah, maka gelisahlah aku. Maka katakan tentang Diri-Mu, ya Tuhan. Agar segala makna terpahami, sebab mutiara-mutiara makna yang telah aku rentangkan di atas kalung pembicaraan berasal dari Lautan-Mu.(Jalaluddin Rumi)
"Rasa manis yang tersembunyi, Ditemukan di dalam perut yang kosong ini! Ketika perut kecapi telah terisi, ia tidak dapat berdendang, Baik dengan nada rendah ataupun tinggi. Jika otak dan perutmu terbakar karena puasa, Api mereka akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu. Melalui api itu, setiap waktu kau akan membakar seratus hijab. Dan kau akan mendaki seribu derajat di atas jalan serta dalam hasratmu.(Jalaluddin Rumi)
home
Log in